Sabtu, 24 September 2022

Agency Theory

    Untuk lebih memahami apa itu agency theory atau teori keagenan yang sering dibahas dalam mata kuliah Manajemen Keuangan atau dijadikan grand theory dalam sebuah penelitian atau artikel ilmiah. Mari kita kupas kembali...😀

    Ketika perusahaan masih berbentuk perusahaan perorangan, masalah keagenan (agency problem) tidak mungkin timbul karena pemilik perusahaan adalah juga sebagai manajer perusahaan. Dengan demikian, tidak mungkin terjadi perbedaan kepentingan antara pemilik dan manajer. Demikian juga pada perusahaan yang berbentuk persekutuan, belum terjadi pemisahan antara pemilik dan manajer perusahaan secara hukum. Pihak-pihak yang bersekutu untuk mendirikan perusahaan menyetorkan sejumlah dana, dan biasanya sekaligus menduduki fungsi sebagai salah satu manajer perusahaan.
    
    Perusahaan semakin berkembang dan pemilik tidak mungkin melaksanakan semua fungsi yang dibutuhkan dalam pengelolaan suatu perusahaan, karena keterbatasan kemampuan, waktu, dan sebagainya. Dalam kondisi demikian, pemilik perlu menunjuk pihak lain (agen) yang profesional untuk melaksanakan tugas mengelola kegiatan perusahaan dengan lebih baik.

    Perusahaan yang berbentuk perseroan, biasanya telah melakukan pemisahaan antara pemilik perusahaan dan manajer perusahaan. Pemilik atau pemegang saham adalah pihak yang menyertakan modal ke dalam perusahaan, sedangkan manajer adalah pihak yang ditunjuk pemilik dan diberi kewenangan mengambil keputusan dalam mengelola perusahaan, dengan harapan manajemen bertindak sesuai dengan kepentingan pemilik.
    
    Pada suatu saat tidak tertutup kemungkinan adanya perbedaan kepentingan antara pemilik dan pengelola (manajemen). Pihak manajemen dapat bertindak untuk kepentingannya sendiri dalam mengelola perusahaan dan mengabaikan kepentingan pemilik perusahaan. Contohnya, perbedaan kepentingan antara pemilik perusahaan dengan manajemen dalam hal keputusan investasi baru. Pemilik perusahaan menginginkan investasi baru yang dapat meningkatkan nilai saham perusahaan, namun terdapat risiko dalam keputusan tersebut. Sedangkan manajemen tidak menginginkan investasi baru karena khawatir perusahaan mengalami kerugian dan akhirnya dapat menghentikan kegiatan perusahaan yang ujungnya kehilangan pekerjaan pihak manajemen. Apabila investasi baru tidak dilaksanakan, berarti pemilik kehilangan peluang yang menguntungkan. Atau dikatakan pemilik kehilangan opportunity cost dan menanggung agency cost akibat terjadi konflik kepentingan antara pemilik dengan pengelola/manajer.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar