Senin, 14 November 2022

Konsep Pendapatan dan Risiko Investasi

Konsep risiko dan pendapatan penting untuk dipahami dalam mempelajari manajemen keuangan, karena tujuan normatif suatu perusahaan untuk memaksimalkan nilai perusahaan, terkait dengan pendapatan yang diharapkan dan risiko. Oleh karena itu, setiap keputusan yang diambil oleh manajemen keuangan harus selalu mempertimbangkan pendapatan dan risiko.

Konsep pendapatan dari suatu investasi penting untuk dipahami, mengingat besar kecilnya pendapatan dan risiko dapat diukur dengan berbagai cara yang berbeda. Pendapatan yang diperoleh dari suatu investasi dapat diukur atau dinyatakan dalam satuan rupiah atau dalam satuan relatif (persentase). Laba perusahaan, laba per-saham, dividen per-saham, atau capital gain yaitu selisih harga jual saham dengan harga beli saham, merupakan pendapatan investasi yang dinyatakan dengan satuan rupiah.

Ketika investor dihadapkan dengan beberapa alternatif investasi yang memiliki ukuran yang berbeda-beda, maka untuk mengetahui investasi mana yang lebih menguntungkan investor akan kesulitan jika dengan membandingkan pendapatan dalam satuan rupiah. Hal ini karena investasi yang besar pasti menghasilkan pendapatan dalam satuan rupiah yang lebih  besar daripada investasi yang kecil, namun tidak berarti investasi yang besar lebih menguntungkan daripada investasi yang kecil.

Sehubungan dengan permasalah tersebut, maka pendapatan suatu investasi perlu diukur secara relatif atau persentase. Profitabilitas, dividend payout ratio, yang merupakan perbandingan antara dividen per-saham dan laba per-saham, dividend yield, yang merupakan perbandingan antara dividen per-saham dengan harga per-saham, capital gain, yang merupakan selisih harga jual dengan harga beli saham dibandingkan dengan harga beli saham, merupakan contoh pendapatan yang dinyatakan secara relatif.

Investor melakukan investasi dengan jangka waktu yang berbeda-beda, tergantung dari jenis investasinya atau motivasi investor dalam berinvestasi. Pendapatan investasi dalam kaitannya dengan jangka waktu investasi dikenal dengan holding period return. Holding period return dapat dihitung harian, mingguan, bulanan, kwartalan dan sebagainya.

Kerangka analisis risiko dan tingkat pendapatan sangat penting bagi seorang investor yang melakukan investasi. Dalam pengambilan keputusan investasi pada kondisi yang pasti, investor cukup mempertimbangkan berapa hasil atau pendapatan aktual investasi tersebut. Sementara itu, dalam pengambilan keputusan investasi pada kondisi yang tidak pasti, investor perlu mempertimbangkan berapa hasil atau pendapatan yang diharapkan dan berapa besar risiko investasi tersebut. Dalam investasi berlaku prinsip bahwa semakin tinggi risiko, semakin besar tingkat pendapatan yang diharapkan. Tanpa mengetahui ukuran risiko, maka akan sangat sulit menentukan tingkat keuntungan yang diharapkan dari suatu investasi atau portofolio (required rate of return on investment or portfolio).

Dalam kondisi tidak pasti, yang dapat dilakukan investor dalam mengambil keputusan investasi adalah memperkirakan hasil atau pendapatan yang diharapkan (expected return) dan memperkirakan seberapa besar penyimpangan hasil sesungguhnya terhadap hasil yang diharapkan atau risiko (risk).

Sumber: Buku "Teori & Praktik Manajemen Keuangan Perusahan" karangan I Made Sudana


Tidak ada komentar:

Posting Komentar