![]() |
Istilah dividen dan capital gain sering kita jumpai ketika berbicara mengenai keuntungan yang dicari oleh investor. Atau ketika kita belajar mengenai ilmu manajemen keuangan. Nah, kita akan coba jelaskan di bawah, apa sih bedanya dividen dengan capital gain?
Dividen adalah laba usaha yang dibagikan kepada para pemegang saham. Sehingga deviden akan muncul jika perusahaan dalam satu tahun usaha, pendapatan/omset dikurangi dengan total biaya menghasilkan nilai positif atau laba. Sebaliknya jika perusahaan mendapatkan rugi maka logikanya tidak ada deviden yang dibagikan kepada pemegang saham. Dividen sendiri dibagi menjadi 2 yaitu dividen tunai dan dividen saham. Pembagian dividen ini setelah dilaksanakan RUPS (Rapat Umum Pemegang Saham).
Sedangkan capital gain adalah keuntungan yang didapat seorang investor saat menjual kembali aset investasinya seperti saham, obligasi dan properti. Perolehan capital gain ini berasal dari selisih antara harga jual dengan harga beli.
1. PT. Eliona merupakan perusahaan manufaktur. Data mutasi persediaan salah satu jenis bahan baku yang digunakannya adalah sebagai berikut:
Persediaan bahan baku pada tanggal 1 Oktober 2016 terdiri dari:
700 kg @ Rp. 2.000 = Rp.
1.400.000
300 kg @ Rp. 2.400 = Rp.
720.000
Tgl |
Transaksi |
Kuantitas
(kg) |
Harga beli
per kg |
Jumlah (Rp) |
5/10 |
pemakaian |
600 |
|
|
10/10 |
pembelian |
1.500 |
Rp 2.300 |
3.450.000 |
15/10 |
pembelian |
1.000 |
Rp 2.500 |
2.500.000 |
20/10 |
pemakaian |
1.200 |
|
|
Jumlah pembelian |
|
|
5.950.000 |
Hitung biaya bahan baku menggunakan metode:
a. FIFO
b. LIFO
c. Rata-rata tertimbang
2. Misalkan perusahaan X hanya mempekerjakan 2 orang karyawan: Risa dan Oki. Berdasarkan Kartu Hadir minggu kedua bulan Oktober 2016, bagian pembuat daftar gaji dan upah membuat daftar gaji dan upah untuk periode yang bersangkutan. Menurut kartu hadir, karyawan Risa bekerja selama seminggu sebanyak 35 jam, dengan upah per jam Rp. 10.000, sedangkan karyawan Oki selama periode yang sama bekerja 40 jam dengan tarif upah Rp. 12.500 per jam. Berdasarkan jam kerja mereka, upah yang dibayarkan kepada mereka dalam minggu tersebut adalah Rp 850.000. Tarif PPh yang dipotong oleh perusahaan sebesar 5%.
Data jam kerja karyawan perusahaan X sebagai berikut
Penggunaan Waktu Kerja |
Risa |
Oki |
Untuk pesanan # 100 Untuk pesanan # 125 Untuk menunggu persiapan
pekerjaan |
10 jam 25 jam 0 jam |
25 jam 10 jam 5 jam |
Misalkan suatu proyek investasi yang membutuhkan pengeluaran kas untuk investasi sebesar Rp. 800.000.000 dan modal kerja awal Rp 40.000.000. Umur proyek empat tahun dan disusun dengan motode garis lurus tanpa nilai sisa. Volume penjualan tiap tahun selama empat tahun berturut-turut sebagai berikut: 6.000 unit, 10.000 unit, 12.000 unit dan 11.000 unit dengan harga jual sebesar Rp 160.000 per unit dan biaya variabel sebesar Rp. 120.000 per unit. Biaya tetap selain penyusutan sebesar Rp. 50.000.000 tiap tahun, dan pajak pendapatan perusahaan 20%. Investasi didanai dengan utang 50% dengan bunga 10% per tahun dan sisanya dengan modal saham. Pada akhir tahun keempat, nilai sisa investasi bisa dijual dengan harga Rp 40.000.000.
Modal kerja bersih tahun ke-0 Rp 40.000.000, tahun ke-1 Rp. 108.000.000, tahun ke-2 Rp 180.000.000, tahun ke-3 Rp 216.000.000, dan tahun ke-4 Rp. 214.000.000.
Buatlah proyeksi laba-rugi, perubahan modal kerja bersih, proyek arus kas, dan proyeksi total arus kas!
Misalkan suatu proyek investasi yang membutuhkan pengeluaran kas untuk investasi sebesar Rp. 200.000.000 dan modal kerja awal Rp 10.000.000. Umur proyek empat tahun dan disusun dengan motode garis lurus tanpa nilai sisa. Volume penjualan tiap tahun selama empat tahun berturut-turut sebagai berikut: 1.500 unit, 2.500 unit, 3.000 unit dan 2.250 unit dengan harga jual sebesar Rp 100.000 per unit dan biaya variabel sebesar Rp. 30.000 per unit. Biaya tetap selain penyusutan sebesar Rp. 12.500.000 tiap tahun, dan pajak pendapatan perusahaan 20%. Investasi didanai dengan utang 50% dengan bunga 10% per tahun dan sisanya dengan modal saham. Pada akhir tahun keempat, nilai sisa investasi bisa dijual dengan harga Rp 10.000.000.
Modal kerja bersih tahun ke-0 Rp 10.000.000, tahun ke-1 Rp. 27.000.000, tahun ke-2 Rp 45.000.000, tahun ke-3 Rp 54.000.000, dan tahun ke-4 Rp. 53.500.000.
Buatlah proyeksi laba-rugi, perubahan modal kerja bersih, proyek arus kas, dan proyeksi total arus kas!
Daripada hilang lebih baik menyimpan foto di blogger tanggal 14 November 2022.
Dimulai dari kiri Iwan Wahyu Setyawan, Ertika Fitri Lisnanti, Ahmad Idris, H. Moh. Alfa Niam, dan Sri Kalimah.
Semoga sehat dan sukses selalu.. aamiin.
Konsep risiko dan pendapatan penting untuk dipahami dalam mempelajari manajemen keuangan, karena tujuan normatif suatu perusahaan untuk memaksimalkan nilai perusahaan, terkait dengan pendapatan yang diharapkan dan risiko. Oleh karena itu, setiap keputusan yang diambil oleh manajemen keuangan harus selalu mempertimbangkan pendapatan dan risiko.
Konsep pendapatan dari suatu investasi penting untuk dipahami, mengingat besar kecilnya pendapatan dan risiko dapat diukur dengan berbagai cara yang berbeda. Pendapatan yang diperoleh dari suatu investasi dapat diukur atau dinyatakan dalam satuan rupiah atau dalam satuan relatif (persentase). Laba perusahaan, laba per-saham, dividen per-saham, atau capital gain yaitu selisih harga jual saham dengan harga beli saham, merupakan pendapatan investasi yang dinyatakan dengan satuan rupiah.
Ketika investor dihadapkan dengan beberapa alternatif investasi yang memiliki ukuran yang berbeda-beda, maka untuk mengetahui investasi mana yang lebih menguntungkan investor akan kesulitan jika dengan membandingkan pendapatan dalam satuan rupiah. Hal ini karena investasi yang besar pasti menghasilkan pendapatan dalam satuan rupiah yang lebih besar daripada investasi yang kecil, namun tidak berarti investasi yang besar lebih menguntungkan daripada investasi yang kecil.
Sehubungan dengan permasalah tersebut, maka pendapatan suatu investasi perlu diukur secara relatif atau persentase. Profitabilitas, dividend payout ratio, yang merupakan perbandingan antara dividen per-saham dan laba per-saham, dividend yield, yang merupakan perbandingan antara dividen per-saham dengan harga per-saham, capital gain, yang merupakan selisih harga jual dengan harga beli saham dibandingkan dengan harga beli saham, merupakan contoh pendapatan yang dinyatakan secara relatif.
Investor melakukan investasi dengan jangka waktu yang berbeda-beda, tergantung dari jenis investasinya atau motivasi investor dalam berinvestasi. Pendapatan investasi dalam kaitannya dengan jangka waktu investasi dikenal dengan holding period return. Holding period return dapat dihitung harian, mingguan, bulanan, kwartalan dan sebagainya.
Kerangka analisis risiko dan tingkat pendapatan sangat penting bagi seorang investor yang melakukan investasi. Dalam pengambilan keputusan investasi pada kondisi yang pasti, investor cukup mempertimbangkan berapa hasil atau pendapatan aktual investasi tersebut. Sementara itu, dalam pengambilan keputusan investasi pada kondisi yang tidak pasti, investor perlu mempertimbangkan berapa hasil atau pendapatan yang diharapkan dan berapa besar risiko investasi tersebut. Dalam investasi berlaku prinsip bahwa semakin tinggi risiko, semakin besar tingkat pendapatan yang diharapkan. Tanpa mengetahui ukuran risiko, maka akan sangat sulit menentukan tingkat keuntungan yang diharapkan dari suatu investasi atau portofolio (required rate of return on investment or portfolio).
Dalam kondisi tidak pasti, yang dapat dilakukan investor dalam mengambil keputusan investasi adalah memperkirakan hasil atau pendapatan yang diharapkan (expected return) dan memperkirakan seberapa besar penyimpangan hasil sesungguhnya terhadap hasil yang diharapkan atau risiko (risk).
Sumber: Buku "Teori & Praktik Manajemen Keuangan Perusahan" karangan I Made Sudana